7
tahun yang silam dia memantapkan dirinya untuk menuntut ilmu di kota
Yogyakarta. Banyak kampus yang ada di Jogja tapi UPN “Veteran” Yogyakarta lah
pilihan nya untuk menuntut ilmu.
Dwi
Novidiantoko lahir di Banyumas 14 desember 1990. Lulus 7 tahun tidak membuat
anak ke 2 dari 4 bersaudara ini malu untuk kuliah. Banyak hal yang membuat dia
lama menyelesaikan kuliahnya, salah satunya adalah dia memutuskan untuk fakum
dari kuliah.
Selama
fakum banyak pengalaman hidup yang dia dapat, salah satunya mencari uang. Saat
fakum dia bekerja kesana kemari tanpa keluarganya di Banyumas mengetahuinya.
“Uang
yang bapak saya kirim saya simpan, dan hasil kerja saya gunakan untuk
sehari-hari”, ujar Novi saat di ruang seminar.
Anak
dari bapak polisis ini memiliki hobi desain, maka dari itu selama fakum dari
kuliah dia lebih banyak menghabiskan waktunya bekerja sebagai desain. Selain
desain dia juga bekerja sebagai kariawan cafe-cafe yang ada di Jogja.
Sebenarnya
2013 dia telah bebas dari teori di kampus, karena ada masalah dalam keluarga
yang memutuskan dia kabur dari masalah ini dan melampiaskan dengan bekerja.
Salah satunya yang membuat dia lama lulus karena revisi yang begitu banyak.
Konsentrasi
Jurnalistik adalah pilihannya. Alasan dia memilih itu karena dosen-dosen yang
mengajar sangat menarik. Jangan salah meskipun mengambil konsentrasi
jurnalisitik tetapi dia tidak ingin bekerja sebagai wartawan.
“Wartawan
itu ribet terus capek lagi”, ujarnya.
Banyak
hal menarin selama dia berkuliah di UPN apalagi saat belajar teknik wawancara
dimana muridnya di kelas hanya 5 orang, 6 orang anak saat belajar penulisan
berita. Terus saat belajar jurnal televisi dimana dia hanya bekerja seorang
diri sebagai reporter dan sekalian sebagai editor.
Dia
paling cuek masalah wanita, katanya “Buat apa mikirin perempuan, mending
mikirin keluarga saya”. Jadi wanita bukan alasan membuat dia lama dalam
menyelesaikan kuliah.
Selama
kuliah dia pernah mengulang mata kuliah fotographi jurnalistik selama 3 kali,
alasannya ya karena absen tidak mencukupi. Setelah berulang-ulang kali mencoba
dan yang ke 3 kali barulah dia lolos dari mata kuliah itu.
Dalam
hidupnya hal yang paling nakal dia lakukan adalah pernah masuk penjara. Masuk
penjara 1 hari dan yang memasukin nya ke penjara adalah bapaknya sendiri.
Dimana sewaktu SMA teman sekolahnya mengolok-olok bapaknya, karena tidak terima
dengan itu semua dia pun memukul temannya. Bapaknya pun sebagai polisi tidak
tinggal dia, meskipun dia telah memberikan penjelasan kepada bapaknya mengapa
dia memukul teman nya tetapi bapaknya tetap memasukkan dia ke penjara.
Novi
memang memiliki jiwi bela diri, di UPN dia juga mengikuti UKM bela diri dan
dulu sempat menjadi ketua di UKM itu.
Vinegarice
adalah nama instagram dari novi.
Ibunya telah meninggal dunia sejak dia duduk di bangku SMA dan sekarang
bapaknya lah yang mengurus semuanya. Dulu novi setelah tamat SMA ingin langsung
bekerja saja tidak ingin kuliah tetapi karena bapaknya memaksa dia untuk kuliah
maka dia mengikutinya.
Setelah
lulus kuliah dia bukan hendak ingin melanjutkan S2 tetapi dia ingin menjadi
seorang pengusaha disen di kota dia dilahirnya. Dia ingin membuka usaha disen
ini karena di Banyumas masih sangat langkah disen, dan dia ingin mengembangkan
bakat dan ilmu yang dia dapat disana. Setelah sukses dalam usahanya dia bakalan
mengajarkan kepada pemuda-pemuda yang ada di Banyumas karena pemuda-pemuda disana lebih suka
minum-minum tanpa memiliki tujuan. Dia juga balek ke Banyumas untuk
mengembangkan kota nya kelak.
Bagi
Novi seni bukan lah pelajaran tetapi bagaimana seni itu di ciptakan. (MONIKA)
0 komentar:
Posting Komentar